Hasan mengatakan, dengan Industrialisasi seperti alat-alat pertanian yang dihasilkan, Ia mengaku dapat mengelola lahan yang rata-rata seluas 3 sampai 4 hektar dengan maksimal karena menggunakan alat-alat pertanian.
Selain itu, para peternak di desa tersebut sangat terbantu dalam menyiapkan pakan ternak sapi berkat bantuan mesin pencacah yang merupakan inovasi karya siswa-siswi SMK.
“Kami sangat terbantu dengan adanya mesin pencacah. Sebelumnya hampir 30 persen bahan pakan terbuang. Kali ini habis semua dan bisa memanfaatkan tanaman lain sebagai bahan pakannya,” imbuhnya.
Terhadap pengakuan ini, Abah Uhel juga mengapresiasi masyarakat yang berkenan menggunakan alat-alat hasil karya anak yang telah dilatih di SMK.
“Alhamdulillah program industrialisasi yang dimulai oleh Bang Zul di berbagai bidang seperti pertanian dan peternakan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap alat yang dibeli dari luar dengan harga tinggi,” ungkap Abah Uhel.
Abah Uhel juga menilai bahwa lancarnya kegiatan di industri akan memberikan dampak positif bagi perekonomian UMKM. Dan dengan adanya alat-alat ini, persoalan kualitas dapat teratasi sehingga hasil produksi akan menjadi layak jual.

Adapun persoalan lainnya adalah keberlanjutan produksi, yang harus mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Tak hanya itu, pemerintah juga harus memperhatikan fasilitas untuk pemasaran produk -produk UMKM.
Tak hanya perihal produk, Abah Uhel juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
“Memang yang namanya membangun SDM itu, hasilnya kelihatan dalam jangka waktu yang panjang. Namun harus kita lakukan untuk kemajuan daerah kita,” tambahnya.***