KUPAS NTB – Perhelatan event MotoGP yang akan diselenggarakan pada 27 – 29 September 2024 mendatang di Sirkuit Internasional Mandalika.
Event MotoGP Mandalika ini menjadi salah satu momentum menggairahkan kunjungan wisatawan dan ekonomi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Salah satu sektor yang perlu menjadi perhatian untuk mendukung kesuksesan MotoGP Mandalika adalah Keamanan Pangan, baik untuk pangan olahan terkemas dan pangan siap saji.
Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan pengetahuan pelaku usaha tentang Keamanan Pangan BBPOM di Mataram akan menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknik (Bimtek).
Bimtek Keamanan Pangan ini digelar bagi pelaku usaha distribusi (distributor, hypermarket, supermarket, toko / retail modern) dan usaha jasa boga (hotel, restoran, rumah makan, catering).
“BBPOM di Mataram senantiasa berkomitmen mengawal Keamanan Pangan baik di tingkat produksi dan distribusi. Tentu jaminan Keamanan Pangan tidak bisa BPOM sendiri, pelaku usaha juga menjadi pilar penting untuk memastikan mutu dan keamanan pangan,” ujar Yosef Dwi Irwan, Kepala BBPOM Mataram.
Kegiatan Bimtek Keamanan Pangan akan dilaksanakan selama 2 hari, yaitu: Sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan Pangan Olahan (SMKPO) pada 27 Agustus 2024 dengan peserta sarana distribusi pangan.
Kemudian pada 28 Agustus 2024 dengan materi tentang Keamanan Pangan pada industri jasa boga.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi BBPOM di Mataram dengan Direktorat Pengawasan Peredaran Pangan Olahan BPOM dan Direktorat Pengawasan Produksi Pangan Olahan BPOM.
“Event MotoGP Mandalika merupakan kesempatan emas bagi pelaku usaha jasa boga dan UMKM pangan di NTB untuk mempromosikan kuliner dan makanan khas NTB, baik dalam bentuk siap saji maupun pangan olahan terkemas. Kami tidak ingin perhelatan ini ada terciderai kasus keracunan akibat konsumsi pangan yang tidak aman, maka penting dilaksanakan bimtek ini,” jelas Yosef.
“Meskipun dilaksanakan secara daring melalui media zoom, saya harap pelaku usaha dapat memanfaatkan dengan baik dengan mengikuti Bimtek ini. Paling penting adalah komitmen implementasi ilmu yang diperoleh untuk jaminan mutu dan keamanan pangan yang diproduksi atau yang dijualnya,” pungkas Kepala BBPOM Mataram ini. ***