KUPAS NTB – Ambisi seorang calon kepala daerah untuk menang sepertinya bisa merusak karakter seseorang. Segala cara dilakukan untuk bisa memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Termasuk bermain kotor dengan menyogok (money politik) masyarakat agar dicloblos di TPS.
Seperti yang terjadi di Lombok Barat, tiga hari terakhir ini marak terjadi upaya penyuapan yang dilalukan oknum calon kepalada deerah. Ini bukan sekedar tuduhan namun telah tertangkap tangan oleh tim sukses (timses) calon yang lain.
Adalah timses Farin-Khairatun (Rintun) yang merupakan salah satu Paslon Calon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat yang tanpa sengaja menemukan saksi dan barang bukti atas kejahatan money politik yang di duga dilakukan salah satu paslon cakada Lobar lainnya.
Tak hanya satu temuan, melainkan 13 temuan dalam tiga hari berturur-turut (15-17 November 2024), saat timses Rintun tengah bersosialisasi ke para pendukungnya.
“Kami menerima laporan dari masyarakat bahwa mereka didatangi seseorang dengan membawa kartu pintar Lazadha plus uang 50 ribu,” ungkap H Moh Tohri Azhari SH Kuasa Hukum Rintun.
Paslon yang dimaksud Tohri adalah Paslon Lalu Ahmad Zaini-Nurul Adha yang beken dengan sebutan LAZADHA.
Dan tak ingin kejahatan politik ini terus berlanjut, tim kuasa Rintun H Moh Tohri Azhari SH dan Akhmad Suhaedi hari ini Senin (18/11) membuat laporan resmi ke Bawaslu Kabupaten Lombok Barat terkait temuan suap ini.