KUPAS NTB – Sejak salah satu lembaga survei berlindung dibalik nama besar media, diketahui melakukan survei dengan tujuan tertentu, kalangan calon kontestan pemilu mulai pesimis dengan hasil survei. Sejumlah pihak juga mengklaim, hasil survei yang dikeluarkan lembaga tertentu hanya sebuah skenario. Patokannya, bagaimana antusias warga bertemu calonnya.
Publikasi hasil survei hanya bertujuan untuk menjatuhkan psikologi lawan dan tidak melakukan gerakan turun ke masyarakat. Hasil survei juga dimaksudkan untuk mempengaruhi opini publik, tergerak hatinya mengubah pilihan dari A menjadi B. Budaya latah masyarakat Indonesia seringkali dimanfaatkan untuk mempengaruhi dan mencapai tujuan tertentu.
Calon presiden nomer urut 3 Ganjar Pranowo, adalah satu dari sekian banyak calon konstestan pemilu 2024 yang tidak terlalu peduli dengan hasil survei. Kepada awak media yang mempertanyakan elektabilits pasangan Ganjar-Mahfud, capres Ganjar Pranowo mengatakan tidak terlalu mempersoalkan masalah itu. Baginya, antusias warga yang besar ketika melakukan tur ke sejumlah daerah cukup memberi jaminan kemanangan.
“Silahkan survei dirilis, tetapi saya tetap akan bertemu rakyat,” kata Ganjar menjawab pertanyaan wartawan di acara deklarasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Gedung Serbaguna Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta, Kamis 28 Desember 2023.
Ganjar tidak terlalu mempersoalkan hasil survei yang menyebut elektabilitasnya terendah dari tiga paslon capres/cawapres. Ganjar malah berjanji akan terus bertemu rakyat di berbagai daerah selama masa kampanye bergulir. “Saya tidak ingin menyia-nyiakan waktu di masa kampanye untuk bertemu rakyat. Ini waktu saya agar bisa lebih banyak bertemu rakyat,” imbuhnya.
Capres yang berpasangan dengan Mahfud MD ini, mengatakan tetap melihat hasil survei tetapi tidak dijadikan acuan. Ganjar lebih memilih fokus bertemu rakyat. Menyerap aspirasi rakyat dan menyampaikan visi misi serta program untuk rakyat jika terpilih menjadi presiden nanti.