Iklan Gub-Wagub NTB baru

Hadiri High Level Meeting TPID, Gubernur NTB bahas pentingnya strategi pengendalian inflasi

Gubernur NTB
Gubernur NTB saat hadiri acara High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi NTB

KUPAS NTB – Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, menghadiri acara High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi NTB Tahun 2025.

Kegiatan ini mengambil tema “Memperkuat Sinergi Pengendalian Inflasi dalam Momentum Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan Mewujudkan Ketahanan Pangan yang Berkelanjutan,” yang berlangsung di Gedung Serba Guna Bank Indonesia NTB, Jum’at (07/3).

Dalam pidatonya, Miq Iqbal mengungkapkan bahwa pengendalian inflasi sangat krusial, sehingga dia akan terus berusaha untuk berpartisipasi dalam kegiatan pengendalian inflasi di NTB.

Gubernur NTB hadiri acara lepas sambut Komandan Korem 162 Wira Bhakti

“Saya dalam beberapa hari terakhir ini telah berdiskusi dengan Asisten, Karo Ekonomi, dan Kepala Dinas Perdagangan mengenai tindakan intervensi apa yang akan kita lakukan dalam waktu dekat untuk mengatasi inflasi,” ujarnya.

Dimanapun, di seluruh dunia, semua negara memberikan subsidi terhadap pangan, dalam konteks internasional.

Tidak ada istilah yang disebut kedaulatan pangan, melainkan dikenal dengan sebutan Ketahanan Pangan.

Resmi lantik APA NTB, Gubernur NTB soroti peran pedagang asongan sebagai ekonomi yang real

“Tentunya dalam menghadapi situasi ini, serupa dengan berperang, karena masalah pangan adalah hal yang sangat krusial,” tegasnya.

Mengenai subsidi pangan ini, Pemprov NTB akan berkomitmen memfokuskan perhatian.

Sekda NTB, Miq Gite menyatakan, bahwa hingga saat ini yang belum dapat diatasi adalah subsidi pangan, salah satunya negara maju di Eropa memiliki harga beras yang jauh lebih rendah dibandingkan Indonesia.

“Ini adalah elemen yang sangat krusial, jika negara maju berani memberikan subsidi, para petaninya juga memperoleh subsidi untuk kebutuhan pangan mereka,”

“Saya tidak keberatan untuk mengalokasikan dana untuk intervensi, asalkan kita memiliki data yang tepat, sehingga kita dapat menentukan arah intervensi yang akan dilakukan,”

Bagikan

Artikel Terkait