Gubernur NTB juga menekankan pentingnya berkolaborasi dengan seluruh pihak dalam memberikan kenyamanan bagi wisatawan pendaki di Gunung Rinjani.
Kedua, yang tak kalah pentingnya, rencana pemasangan signage (sistem tanda visual atau rambu-rambu) disepanjang trek pendakian sampai ke puncak. Pemprov telah mendapat dukungan dari sponsor (salah satu brand Indonesia Consina), untuk pemasangan signage disepanjang trek pendakian sampai ke puncak yang selama ini tidak ada.
Kemudian yang ketiga, yakni menyiapkan fasilitas dan peralatan evakuasi berstandar internasional yang akan diletakkan dilokasi yang tidak jauh dari zona rawan pendakian.
“Sehingga memungkinkan setiap tim penyelamat atau siapapun yang memiliki lisensi dibidang vertical rescue dapat menggunakan peralatan untuk penyelamatan kedaruratan,” ucap Gubernur NTB.
Sehingga jika terjadi kecelakan akan lebih mudah menurunkannya ke lokasi, ke dead zone-dead zone yang ada di sekitar Rinjani.
Gubernur NTB juga menambahkan, tidak ada satupun dari tiga langkah dalam tata kelola kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani ini menggunakan biaya dari pemerintah.

“Sumber dananya gotong royong dari seluruh pihak swasta serta pemangku kebijakan,” ungkap Gubernur NTB.
Pemprov NTB juga telah menyiapkan langkah-angkah pembenahan untuk mengatasi persoalan sampah, asuransi dan sebagainya. Dan Gubernur berharap tahun depan penyelenggaraan pembukaan pendakian sudah jauh lebih baik dari tahun ini.***