“Setiap investor yang masuk, kami akan masuk juga sahamnya pemda di situ, minoritas,” ujarnya.
Tujuannya sebut Iqbal, adalah untuk memberikan assurance kepada investor bahwa pemerintah ada di situ.
“Jadi kami masuk minoritas. Di semua investasi-investasi yang bagus, yang besar kami akan masuk kecil-kecil. Jadi masalah sosial kami yang ngurus, masalah perizinan kami yang urus. Mereka tinggal berbisnis saja gitu,” jelas gubernur.
Lebih lanjut, gubernur memaparkan peluang investasi yang dapat digarap dengan keberadaan smelter di NTB.
Ia menyebutkan, produk smelter seperti, tembaga dan asam sulfat, dapat dimanfaatkan untuk hilirisasi industri, termasuk dalam produksi kabel dan pupuk.
Di sektor pertambangan, gubernur juga menyoroti potensi investasi yang masih terbuka luas.