Selain dukungan terhadap modal dan kebijakan, Iqbal juga menekankan pentingnya efisiensi internal dan transformasi digital. Ia berharap Jamkrida bisa menyederhanakan proses bisnis, memperbaiki sistem, serta fokus pada segmentasi pasar seperti UMKM dan lembaga keuangan mikro.
Dalam suasana diskusi yang terbuka, Iqbal juga menyampaikan, NTB memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pengembangan keuangan syariah nasional.
Dengan integrasi vertikal antar BUMD dan restrukturisasi menyeluruh, ia berharap bisa membangun tata kelola keuangan daerah yang solid dan adaptif terhadap dinamika zaman.
“Ini bukan sekadar soal bisnis, tapi juga kepercayaan publik. Kita ingin punya BUMD yang lincah, modern, tapi tetap punya ruh daerah. Dan Jamkrida bisa jadi pionir di bidang penjaminan yang berbasis syariah,” tegasnya. ***