Itu sebabnya, ketika balik ke Lombok, Fauzan langsung menemui kedua pengusaha muda asal Lombok yang ia temui saat Pameran Trade Expo Indonesia 2024.
“Saya sudah bertemu dengan Mas Hadi dan Mas Dodi, saya sampaikan saya akan support produk kopi dan jahe mereka supaya bisa menembus pasar dunia,” aku Fauzan.
Tak hanya soal kemasan dan mencari pasar produksinya, kepada kedua UMKM tersebut Fauzan meminta untuk menyiapkan bahan baku yang cukup, sehingga ketika pesanan meledak, bahan baku yang di tanam sendiri asli Lombok masih cukup,” nilai Fauzan.
“Saya minta ke Mas Dodi untuk mengajak para petani Lombok mulai menanam kopi khas Lombok, saya akan baçk up peremajaan 500 rb kopi di Lombok Barat. Karena saya sudah memprediksi, pesanan dari luar negeri akan meledak ketika pencinta kopi sudah mencicip kopi Lombok,” tambah Fauzan.
Tak hanya kopi, hal yang sama juga akan diupayakan Fauzan untuk beberapa jenis tanaman khas Lombok yang cocok di tanam di tanah daerah ini, seperti jambu mente dan coklat.
Karena jika semua bahan-bahan yang kerap dibutuhkan masyarakat ini berhasil untuk dikembangkan di NTB maka tak hanya mengandalkan ekspor sebagai wadah pemasarannya, tapi juga ribuan hotel yang ada di NTB.
Jadi sebenarnya konsep pembangunan sistem silang menopang potensi antar sektor yang ada di Lombok Barat ingin sekali diwujudkan Fauzan Khalid saat menjabat sebagai Bupati Lombok Barat.
“Konsep ini sudah saya rintis dulu ketika masih menjabat sebagai Bupati Lombok Barat, namun belum tuntas karena memang membutuhkan waktu yang cukup panjang,” ungkap Fauzan.