Bukan apa-apa, karena jika memilih calon pemimpin yang berasal dari luar (bukan asli Lombok Barat), maka komitmen untuk kemajuan Lombok Barat akan menjadi taruhannya.
Pasalnya, sebagai orang luar, tertentunya tidak memiliki ikatan bathin terhadap daerah yang bukan tanah kelahirannya.
“Berbeda ketika asli putra daerah yang memimpin, dia sudah pasti memiliki komitmennya yang kuat membangun tanah kelahirannya,” tegas Farin dihadapan ratusan para petani, UMKM dan pelaku pariwisata yang hadir di Ujung Landasan.
Farin menghimbau mayarakat tidak mudah percaya oleh janji-janji manis yang dilontarkan calon yang berasal dari luar Lombol Barat.
“Jika disebelahnya saja masih banyak yang hidup susah, tapi masih berani bicara janji hidup enak maka masyarakat bisa menilai apakah mampu dia memenuhi janji itu,” tambah Farin.
Itu sebabnya, sebelum mencoblos di TPS, ada baiknya masyarakat menimbang-nimbang asal usul setiap calon. Memang benar, setiap calon kepala daerah dalam kampanye selalu bicara ingin memajukan Lombok Barat, tapi sebaiknya masyarakat melihat dulu asal usul mereka.
“Jika asal usul calon itu asli Lombok Barat, maka tak perlu ragu akan komitmennya, contoh Rintun, asal usul kami jelas asli Lombok Barat, jadi gak mungkin kami mengkhianati masyarakat Lombok Barat, terlebih lagi mengingat orang tua kami H Zaini Arony, suami Hj Khairatun H Fauzan Khalid, sudah berjuang selama 3 periode demi kemajuan Lombok Barat,” ucap yakin Farin yang saat konsolidasi dengan para ketua kelompok tani, UMKM dan pelaku pariwisata didampingi H Zaini Arony dan Hj Khairatun.
Selain itu Farin meminta masyarakat menjadi pemilih cerdas. Artinya memilih figur pemimpin yang sudah memiliki pengalaman dan bukti.
Ibarat memilih guru, antara memilih guru yang baru tamat sekolah atau yang sudah memiliki pengalaman selama puluhan tahun dan sudah memiliki bukti keberhasilan mampu mencetak murid-murid berprestasi.