Iklan Pemprov NTB

Farin himbau masyarakat Lombok Barat jangan mau disogok dengan uang 100 ribu, terlalu murah!

Calon Bupati Lombok Barat Nuavar Furqani Farinduan alias Farin menghimbau masyarakat Lombok Barat jangan mau disogok dengan uang 100 ribu atau berapa pun saat memilih pemimpin untuk Lombok Barat.

KUPAS NTB – Calon Bupati Lombok Barat Nuavar Furqani Farinduan alias Farin menghimbau masyarakat Lombok Barat jangan mau disogok dengan uang 100 ribu atau berapa pun saat memilih pemimpin untuk Lombok Barat. Pasalnya berapa pun jumlahnya, harga itu terlalu murah untuk nilai untul satu orang suara masyarakat.

Hal ini diungkapkan Farin di hadapan 250 orang para Ketua Kelompok Tani, UMKM dan Pelaku Pariwisata saat acara konsolidasi di Ujung Landasan Gerung Lombok Barat Senin (7/10).

Farin mengajak masyarakat Lombok Barat memilih pemimpin dengan menggunakan hati nurani jangan karena disuap. Karena calon yang menyuap itu, sangat memandang rendah masyarakat, dengan caranya memberi harga yang sangat murah untuk sebuah suara.

BACA JUGA:   Farin serahkan bantuan kendaraan caesar kepada masyarakat Dusung Bengkaung Batu Layar

“Bayangkan saja, andai saja sogok yang diberikan sebesar 50 ribu per orang, berarti harga suara per orang 24 rb per hari. Atau sebut sana dibayar 100 rb per kepala, berarti harga satu orang masyarakat Lombok Barat hanya 45 rupiah per hari, murah skali,” nilai Farin.

Celakanya, tambah Farin, pemimpin yang sudah memberi uang di depan, akan lupa dengan janji-janji manisnya.

“Karena mereka berfikir, suara ibu bapak sudah saya beli, tak perlu lagi saya mendengar keluh kesah kalian, gak perlu perduli dengan apa mau kalian,” ucap Farin.

Pasalnya, jika kita memilih dengan disogok uang receh, itu artinya kita sudah menjual hak kita lima tahun ke depan kepada yang bayar. Jadi jika calon itu nanti terpilih, masyarakat tidak lagi berhak menuntut dilayani maupun diberikan fasilitas.

Bahaya uang suap dalam Pilkada, jika calon yang menyogok itu nanti terpilih, masyarakat tidak lagi berhak menuntut dilayani maupun diberikan fasilitas.

Sementara jika masyarakat memilih dengan hati nurani berdasarkan pertimbangan kualitas dan kecerdasan calon pimimpin, maka satu orang warga masyarakat saja akan memperoleh beratus-ratus kali lipat dari nilai uang suap tersebut.

Bagikan

Artikel Terkait