“Kita ingin pilpres ini bisa cepat selesai. Karena kita ingin segera mengakselerasi Indonesia Maju dan kita ingin efisiensi dengan satu putaran,” katanya.
Sementara itu, Direktur Program Nusantara Strategic Network (NSN) Huslidar Riandi mengatakan, berdasarkan hasil survei, Prabowo-Gibran memiliki elektabilitas yang tinggi dan berpeluang menang satu putaran.
“Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 50,8 persen, kokoh di atas 50 persen atau berpeluang menang satu putaran pada Pilpres 2024,” jelas Riandi.
Riandi menambahkan, dukungan kepada Prabowo-Gibran pun semakin kokoh, dan elektabilitas pasangan ini terus meningkat. Selisih elektabilitas antara Prabowo-Gibran dengan pasangan lainnya cukup signifikan.
“Terjadi migrasi pemilih dari semula mendukung Ganjar-Mahfud beralih kepada Prabowo-Gibran, lalu sebagian kemungkinan menyeberang ke kubu Anies-Muhaimin,” jelas Riandi.
“Prabowo-Gibran menampilkan diri dan mempertegas posisi sebagai pasangan capres-cawapres yang paling komitmen soal keberlanjutan program-program Jokowi,” tambah Riandi, mengacu pada debat capres dan cawapres.