KUPAS NTB – Ditetapkan sebagai Kawasan Tebu Nasional, petani di Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat (NTB) kini bersemangat.
Bukan hanya lahan yang semakin luas, mereka juga berharap perekonomian daerah juga ikut terdongkrak dengan berkembangnya perkebunan tebu.
Penambahan luas area perkebunan tebu di Dompu khususnya di Kecamatan Pekat hampir terjadi setiap tahun. Bahkan khusus di Desa Beringin Jaya, Kecamatan Pekat saja terjadi peningkatan luas lahan untuk tebu dalam kurun waktu selama 2024 mencapai 30 persen.
“Di tempat kami kan, ada dua varietas pertanian yang dikembangkan yakni tebu dan jagung. Saat ini lahan yang ada hampir tidak mencukupi untuk ditanami tebu karena hampir setiap tahun petani kami memperluas lahan tebunya,” jelas Kadus Karang Sukun, Desa Beringin Jaya, Kecamatan Pekat Sahli.
Menurutnya, manfaat ekonomi yang luar biasa dari menanam tebu dengan pola kemitraan yang dirasakan sejumlah petani ternyata menjadi pendorong warga yang lain untuk bercocok tanam serupa. Pihak desa termasuk dusun bahkan sampai kewalahan menyiasati pengadaan lahan baru untuk tebu lantaran antusiasme warga yang sangat tinggi.
Namun sayangnya hingga kini belum ada asosiasi atau semacam koperasi yang menaungi para petani tebu tersebut. Mereka hanya membentuk kelompok-kelompok kecil yang rerata beranggotakan belasan orang. Komunikasi dengan pihak perusahaan tebu ataupun pemda baru dilakukan sebatas melalui ketua kelompok masing-masing.
“Dulu tahun 2023-2024 kami sempat membentuk forum untuk petani tebu tapi ternyata tidak berjalan efektif,” ujarnya.