Disnakertrans NTB adakan silaturrahmi sekaligus evaluasi dan perkuat kolaborasi lintas sektor dengan PT Wira Karitas

Disnakertrans NTB
Disnakertrans NTB adakan halal bihalal dengan PT Wira Karitas

KUPAS NTB – Untuk memperkuat hubungan silaturahmi setelah Idul Fitri 1446 H, Kepala Disnakertrans NTB, I Gede Putu Aryadi, meresmikan acara Halal Bihalal yang diselenggarakan oleh Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) PT Wira Karitas.

Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat dari Disnakertrans NTB, BP3MI, BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan, serta pihak-pihak terkait di sektor penempatan PMI lainnya, bertempat di Hotel Lombok Astoria pada hari Rabu (09/04).

Selain sebagai sarana bersilaturahmi, acara ini juga berfungsi sebagai momentum untuk mengevaluasi dan memperkuat kerjasama antar sektor guna meningkatkan kualitas penempatan serta perlindungan bagi PMI dari NTB.

Sekretariat DPRD NTB Hadiri Halal Bihalal Idul Fitri 1446 H Bersama Jajaran Pemprov NTB

Dalam pidatonya, Aryadi mengungkapkan penghargaan terhadap kontribusi signifikan PT Wira Karitas yang selama 25 tahun telah membantu penempatan PMI secara legal dan profesional, terutama dari daerah NTB.

“PT Wira Karitas telah menjadi bagian penting dari sejarah panjang penempatan PMI dan kontribusinya patut kita apresiasi,” kata Aryadi.

Selanjutnya, Aryadi mengungkapkan bahwa Gubernur NTB, Lalu Iqbal, yang sebelumnya merupakan Duta Besar RI untuk Turki dan pernah menjabat sebagai Direktur Perlindungan PMI, memiliki visi yang ambisius dalam perlindungan pekerja migran.

Viral jenazah bayi pakai taksi online ke Sumbawa, DPRD NTB akan panggil pihak RSUD NTB

Salah satu program utamanya adalah pengembangan Skill Center, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan calon tenaga kerja luar negeri, baik dari aspek keterampilan teknis maupun penguasaan bahasa.

“Banyak lulusan SMK dan diploma kita justru masih menganggur. Padahal mereka memiliki keterampilan, hanya saja belum siap secara bahasa atau aspek teknis lainnya. Maka, kami dorong program upskilling untuk menjawab tantangan ini,” ia menambahkan.

Ia juga mengingatkan semua perusahaan penempatan dan sponsor untuk memberikan informasi dengan jujur dan lengkap kepada calon PMI.

Menurut Aryadi, pemahaman yang mendalam tentang peluang dan tantangan akan mendukung PMI lebih siap secara mental serta fisik sebelum bekerja di luar negeri.

Mengenai masalah kesehatan, Aryadi menegaskan pentingnya hasil pemeriksaan medis yang konsisten.

Ia menekankan beberapa situasi perbedaan hasil tes antara Indonesia dan negara tujuan, contohnya saat berangkat dinyatakan sehat tetapi setiba di negara penempatan dinyatakan tidak sehat.

Di akhir sambutannya, Aryadi mengungkapkan rencana untuk menandatangani MoU antara Pemerintah Provinsi NTB dan sejumlah pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengembangan Skill Center.

Saya berharap kerjasama ini menjadi dasar yang kokoh dalam mewujudkan penempatan PMI yang bermartabat dan berkelanjutan.

“Semoga semangat kebersamaan ini membawa keberkahan bagi semua pihak. Mari kita terus menjaga nama baik daerah dan bangsa melalui penempatan PMI yang legal, aman, dan profesional,” katanya.

Bagikan

Artikel Terkait