“Secara institusional, PDI-P menyadari ‘kekhilafan politik-nya’ yang selama ini menyerang istana bertubi-tubi pasca majunya Gibran bersama Prabowo,” penilaian Agung Baskoro (Direktur Trias Politika Strategis).
Dalam penjelasan lain menurut Agung Baskoro mengatakan, “Karena suka atau tidak, perlahan suara PDI-P juga turut tergerus dan terbuka kemungkinan disalip oleh Gerindra,” tambahannya.***