Diharapkan, masyarakat yang dilatih dapat menjadi responder awal yang efektif dalam kondisi darurat.
Pada kesempatan tersebut, Basarnas juga memberikan penghargaan kepada potensi SAR yang terlibat dalam operasi penyelamatan pendaki asal Brazil yang jatuh di kawah Gunung Rinjani.
Keberhasilan operasi tersebut menjadi bukti nyata sinergi antara Basarnas, masyarakat, dan pemangku kepentingan lokal.
“Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti di sini. Kami mendorong pemerintah daerah dan masyarakat untuk melanjutkan serta mengembangkan inisiatif ini secara mandiri, tentunya dengan dukungan penuh dari Kantor SAR Mataram dan Pos SAR terdekat,” tambahnya.
Kegiatan ini menjadi salah satu langkah strategis dalam menguatkan kesiapsiagaan dan kemampuan masyarakat dalam menghadapi kondisi darurat, sekaligus mempererat sinergi antara Basarnas, pemerintah, dan masyarakat lokal dalam menjaga keselamatan dan kemanusiaan di wilayah pegunungan.
Sejumlah pihak hadir pada kegiatan tersebit diantaranya, anggota Komisi V DPR RI Abdul Hadi, Sat Brimobda NTB, BMKG ZAM, Korem 162 Wirabhakti, Kepala Balai TNGR, Potensi SAR, Dandim 1615 Lotim, SGI Air Bali, PT. AMNT, Kalaksa BPBD Provinsi NTB, EMHC, Lanal Mataram, Polsek Sembalun, serta tokoh masyarakat Sembalun. ***