Terhadap pendapat lulusan SMK sebagai penyumbang terbesar pengganguran Zulkieflimansyah mengatakan itu pendapat yang keliru dan Paslon Iqbal-Dinda sepertinya tidak mengupdate data tentanf apa yang telah dicapai SMK NTB hingga saat ini.
Bang Zul menyebut perkembangan SMK di NTB bahwa 34 persen telah mencapai Sekolah Menengah Kejuruan Badan Layanan Umum Daerah (SMK BLUD). Angka itu merupakan yang tertinggi di Indonesia.
“Dan ini dijadikan contoh oleh pemerintah pusat kepada daerah-daerah lain untuk belajar di SMK kita. Ada misleading yang menyatakan SMK kita menyumbang pengangguran terbesar, padahal itu salah interpretasi. Pengangguran dari lulusan SMK sedikit sekali, kurang 2 persen,” tegas Bang Zul.
Namun Lalu Iqbal tidak puas dengan pernyataan ini dan tetap menyatakan bahwa revitalisasi SMA/SMK sebagai jalan terbaik dalam mengatasi problem SMK sebagai penyumbang pengangguran meskipun bukan yang terbesar.
Iqbal bahkan mengaku memiliki jaringan internasional untuk membantu pemetaan kebutuhan SMK.
“Berdasarkan kebutuhan itu kemudian melakukan revitalisasi tidak hanya menggunakan APBD tapi kita juga menggunakan sumber-sumber pembiayaan alternatif,” nilai Iqbal.
Sehingga setiap lulusan SMK nantinya sudah tahu ke mana mereka akan bekerja.
Terhadap pendapat Iqbal ini Suhaili Fadhil Tohir menilai sangat normatif dan baru berupa wacana. Dan pendapat soal SMK NTB masih bermasalah karena menjadi penyumbang pengangguran juga sebagai sebagai hal keliru.
Pasalnya program peningkatan kualitas SMK NTB sudah dilakukan sejak periode sebelumnya dibawah kepemimpinan Bang Zul, bahkan daerah NTB menjadi SMK yang paling banyak menerapkan BLUD.
“Apa yang disampaikan normatif sekali, karena sesungguhnya Zul-Uhel khususnya Bang Zul tidak lagi wacana dan rencana, dia sudah buktikan sebelumnya, karena banyak SMK yang sudah BLUD,” tegas Abah Uhel.