Pembuktian Diri Indonesia Indonesia di Liga Paralayang Asia di SkyLancing Lombok
Sebelumnya, atlet Indonesia membuktikan ketangguhannya di gelaran Asian League Paragliding Accuracy 2024, kompetisi akurasi Liga Paralayang Asia di SkyLancing di Desa Mekarsari, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah pada 6-9 Juli 2024 ini.
Roy Rahmanto, penanggung jawab penyelenggaara Asian League Paragliding Accuracy 2024 di Lombok, NTB dalam rilis Rabu (10/07) lalu mengatakan, atlet Indonesia unggul di kelas Overall, Team dan Junior U26. Adapun di kelas Female Paraglider, dua posisi atas direbut atlet Thailand yakni Nunnapat Phuchong dan Chantika Chaisanuk, semenara Rira Nurhakim dari Indonesia hanya puas berada di posisi ke-3.
“Di kelas Junior U26, atlet Indonesia Rizky Maulana, merebut posisi pertama disusul Phipatpong Sudthoop dari Thailand dan Zueesyam Ros dari Malaysia. Begitupun di kelas Team, Indonesia mengungguli Thailand yang tampil prima sejak awal,” jelas Roy Rahmanto.
Ditambahkan Roy, di kelas Overall, 2 atlet Indonesia, yakni Rizky Maulana an Irvan Winarya masing-masing berada di posisi pertama dan ke-2, sementara di posisi ke-2 adalah Phipatpong Sudthoop dari Thailand.
Komite Paralayang Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) menyambut baik kemenangan Indonesia ini.
“Seperti yang kita harapkan sejak awal, atlet kita tampil prima dan membanggakan. Mereka kelasnya memang sudah dunia, tak sebatas Asia saja,” sebut Asgaf Umar yang juga Ketua Umum Paralayang Indonesia.
Pekan ini para atlet ini kembali adu kemampuan di lanjutan Paragliding Accuracy World Cup (PGAWC) Seri 4.
Seri pertama dimulai di Thailand, dilanjutkan ke Alanya, Turki, untuk seri kedua, dan kemudian seri ketiga di Taldykorgan, Kazakhstan, pada 13 Juni 2024.
“Seri ke-4 digelar di SkyLancing Lombok Tengah. Kemudian seri terakhir atau kelima nanti akan diadakan di Jerman,” jelasnya.
NTB mendapatkan kehormatan menjadi tuan rumah PGAWC sejak tahun 2023. Pada kejuaraan dunia PGAWC 2023, sebanyak 99 peserta dari 20 negara mendaftar secara online. Namun, karena keterbatasan kuota, hanya 80 peserta dengan peringkat dunia terbaik yang diterima. ***