Iklan Pemprov NTB

Apa arti kata tendensius saat Prabowo Subianto menjawab pertanyaan Ganjar Pranowo

Screenshot iG @PrabowoGibran (Prabowo saat berpidato)

KUPAS NTB – Calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, berjanji akan menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu apabila terpilih sebagai presiden pada Pemilu 2024.

Persoalan hak asasi manusia (HAM) menjadi isu yang mengundang adu argumen tajam dalam debat perdana calon presiden (capres) di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa (12/12) malam

Dalam sesi debat Ganjar Pranowo memberikan dua pertanyaan kepada Prabowo Subianto. Pertama, apakah Prabowo Subianto akan membentuk pengadilan HAM apabila menjadi presiden.

BACA JUGA:   Pemprov NTB gelar asistensi dan bimtek penyusunan arsitektur dan peta rencana SPBE

Kedua, apakah Prabowo Subianto akan menemukan dan menunjukkan makan para aktivis yang hilang pada masa Orde Baru agar para keluarga bisa berziarah.

Prabowo Subianto memang tidak memberi jawaban yang lugas atas pertanyaan yang dilontarkan oleh Ganjar Pranowo.

Pensiunan tentara itu mengeklaim bahwa dirinya adalah sosok yang sangat keras dalam membela hak asasi manusia.

BACA JUGA:   Ketua DPD PAN yakin Prabowo-Gibran menang satu putaran dengan suara 70 persen

“Nyatanya, orang-orang yang dulu ditahan, yang katanya saya culik, sekarang ada di pihak saya, membela saya,” kata Prabowo Subianto.

Prabowo Subianto pun menuding Ganjar Pranowo tendensius dengan menanyakan nasib para aktivis yang hilang kepada dirinya.

“Loh kok dibilang saya tidak tegas? Saya tegas akan menegakan HAM. Masalah yang Bapak tanyakan, agak tendensius. Kenapa pada saat 13 orang hilang ditanyakan kepada saya? Itu tendensius Pak Ganjar Pranowo” ujar Prabowo Subianto.

Bagikan

Artikel Terkait