Bupati Lombok Barat, Hj. Sumiatun menyampaikan agenda ini merupakan tradisi, yang diselenggarakan setiap tahun di Desa Lingsar. “Tepatnya di Pura Lingsar sebagai warisan leluhur dilaksanakannya sebagai rasa syukur atas hasil panen yang melimpah,” ungkapnya.
Perang topat diawali dengan ritual kemaliq Pura Lingsar kemudian masyarakat Hindu dan Muslim melakukan tradisi saling lempar ketupat sebagai perwujudan toleransi pluralisme yang hidup terjaga di tengah-tengah masyarakat. ***