KUPAS NTB – Pj Bupati Lombok Timur sebelumnya sudah mengingatkan akan kemungkinan terjadi beberapa bencana di Lombok Timur.
Pj Bupati Lombok Timur mengungkapkan ada kemungkinan terjadi beberapa bencana di musim penghujan seperti banjir dan tanah longsor.
Oleh karena itu, Pj Bupati Lombok Timur mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada saat ini.
Baru-baru ini, Pj Bupati Lombok Timur, M Juaini Taofik mengunjungi destinasi wisata sekaligus memantau pariwisata Lombok Timur.
Dalam kesempatan tersebut, M Juaini Taofik turut memantau keondisi destinasi wisata menjelang tahun baru 2025 dan natal.
Sebelumnya, Pj Bupati Lombok Timur mengaku sidah meminta Badan Pengendalian Bencana Daerah untuk memantau destinasi wisata.
Apalagi sampai saat ini, pendakian menuju Gunjng Rinjani semakin ramai menjelang tahun baru ini.
M Juaini Taofik mengaku bersyukur karena banyaknya wisatawan yang datang ke Lombok Timur sekaligus semakin menambah pantauan dan antisipasi bencana.
“Karena biasanya juga cuaca akhir tahun ini kurang menguntungkan, kita bersyukur kita banyak wisatawan Nusantara kalau yang ke Sembalun untuk mendaki gunung,”
“tetapi kita juga punya tim yang terus mengantisipasi manakala terjadi cuaca yang kurang menguntungkan,” kata M Juaini Taofik.
Pj Bupati Lombok Timur pun juga mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mengetatkan pemantauan di sejumlah objek wisata.
Terlebih lagi pengetatan pada jalur pendakian Gunung Rinjani yang rawan bocor dan pohon tumbang, kemudian di sejumlah tempat yang rawan memakan korban.
Bahkan untuk menghindari adanya kejadian yang tidak diinginkan, M Juaini Taofik bersedia menutup tempat wisata.
“Jadi semisal terjadi cuaca buruk kalau memang harus ditutup objek wisata itu ditutup, karena keamanan itu yang utama,” lanjut Pj Bupati Lombok Timur.
Melihat cuaca yang tidak tentu, Pj Bupati Lombok Timur pun meminta pihak BPBD untuk kerjasama dengan dinas pariwisata untuk memantau.
Pj Bupati Lombok Timur juga meminta agar Dispar dan BPBD menyiapkan segala sarana keselamatan bagi para wisatawan.
“Maka itu juga harus di monitor, kita dorong BPBD mengecek bersama dengan Dinas Pariwisata, jika semisal contoh kecil tidak ada ban pelampung maka kita dorong pengelola menyiapkannya,” kata M Juaini Taofik.***
