Anggota DPRD NTB, Nadirah, komitmen bangun rumah singgah bagi pasien di RSUD Provinsi NTB

Anggota DPRD NTB, Nadirah
Anggota DPRD NTB, Nadirah komitmen mendirikan rumah singgah bagi pasien asal Pulau Sumbawa yang dirujuk ke RSUD Provinsi NTB

KUPAS NTB – Anggota DPRD NTB dari dapil VI, Nadirah, menegaskan tekadnya untuk mendirikan rumah singgah bagi pasien asal Pulau Sumbawa yang dirujuk ke RSUD Provinsi NTB.

Proyek ini akan memanfaatkan dana hasil pokok pikiran (pokir) dan ditargetkan untuk bisa direalisasikan paling lambat tahun 2026.

“Insha Allah pada tahun 2026, sebab anggaran tahun 2025 sudah berjalan. Kita akan mengelola rumah singgah tersebut dengan mengintegrasikan pokir dan anggaran lainnya,” kata Nadirah.

DPRD NTB siap jadi mitra aktif dan kritis pemerintah daerah demi terwujudnya NTB Makmur dan Mendunia

Politisi dari Partai Bulan Bintang (PBB) ini mengungkapkan bahwa rumah singgah tersebut adalah bagian dari komitmen politik yang disetujui oleh anggota DPRD NTB daerah pemilihan V dan VI.

Meskipun sebelumnya direncanakan untuk dimasukkan dalam anggaran perubahan tahun 2025, kendala fiskal akibat efisiensi mengharuskan rencana tersebut untuk dijadwalkan kembali.

“Dengan keberadaan efisiensi anggaran ini, kita kembali meninjau peluangnya. Tetapi paling telat pada tahun 2026 sudah bisa dibangun,” tambahnya.

Legislator Maman tanggapi pembentukan BUMD NTB Capital agar berdampak pada kesejahteraan masyarakat

Nadirah, yang juga merupakan anggota Komisi V DPRD NTB, memberikan tanggapan terhadap polemik perpindahan pasien dari rumah singgah RSUD NTB beberapa waktu lalu.

Ia menyatakan bahwa kejadian itu disebabkan oleh miskomunikasi dan saat ini sedang dicari solusi terbaik, bahkan mendapat perhatian langsung dari Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal.

“Semalam terjadi salah pengertian. Kemungkinan komunikasi yang tidak optimal. Semoga ke depannya ada solusi terbaik. Saya juga menyaksikan Pak Gubernur memberikan tanggapan yang sangat cepat,” ujarnya.

Ia berharap rumah singgah yang baru akan mempermudah pasien dari Dompu, Bima, dan Sumbawa yang memerlukan perawatan di Mataram.

“Saya berharap, pasien dari Pulau Sumbawa dapat memperoleh pelayanan terbaik, termasuk akomodasi sementara yang memadai selama menjalani pengobatan di Lombok,” tutupnya.***

Bagikan

Artikel Terkait