Ada sajian kolaborasi lintas seni budaya dan teknologi, termasuk pementasan tarian kolosal tradisional NTB dengan ratusan penari lintas usia, Ada juga pertunjukan musik serta parade kontingen dan pengibar bendera.
Panggung pun di desain spektakuler dengan lampu sorot dan video mapping monumental di gedung utama Kantor Gubernur.
Kenyamanan dan keamanan para peserta dan tamu VIP juga sangat terjaga dengan hadirnya TNI, Polri, tenaga medis, serta tim penyambut dari relawan.
Ketua Panitia FORNAS VIII 2025, Ibnu Riza Pradipto, dalam sambutannya saat open ceremony mengungkapkan, FORNAS VIII 2025 diikuti oleh 38 kontingen provinsi se-Indonesia, dengan total lebih dari 18.000 peserta.
Mencakup 378 bagian pertandingan, 3.878 perangkat pertandingan dan ofisial, serta 847 nomor pertandingan dari 74 jenis olahraga rekreasi.
Ibnu Riza Pradipto juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kelancaran kegiatan ini.
“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, para bupati/wali kota di 10 kabupaten/kota, serta seluruh panitia yang telah bekerja keras menyukseskan FORNAS VIII di NTB,” ujar Ibnu Riza Pradipto.
Dia juga menekankan bahwa yang menarik dari penyelenggaraan kali ini adalah tingginya partisipasi mandiri dari para peserta, yang datang dengan pembiayaan pribadi maupun dukungan APBD provinsi/kabupaten.
FORNAS VIII juga mendapat dukungan anggaran dari APBD Provinsi NTB, serta sponsor utama seperti BUMN, BUMD dan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.
Yang menarik, Ibnu Riza Pradipto menargetkan, dengan kehadiran 38 kontingen dari seluruh provinsi di Indonesia ini bisa dipastikan perputaran ekonomi selama kegiatan FORNAS mencapai Rp 800 miliar.
“Para pegiat menggunakan biaya mandiri. Kami menargetkan ada perputaran ekonomi Rp 800 miliar,” Ibnu Riza Pradipto.
Selain itu, kegiatan ini turut menciptakan lebih dari 9.500 lapangan kerja sementara, baik di sektor formal maupun informal.

“FORNAS VIII kami harapkan bisa menjadi pemicu masyarakat menjadikan olahraga sebagai gaya hidup, sejalan dengan program pemerintah melalui Kemenpora yang menaruh perhatian besar pada pembudayaan dan pengembangan ekosistem olahraga masyarakat,” tambah Ibnu Riza Pradipto.