KUPAS NTB – Massa pemilih Kota Mataram yang berasa dari luar daerah jumlahnya tidam sedikit. Terlebih lagi untuk suku Bima Dompu dan Sumbawa. Mereka sudah beranak pinak sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu dan telah berKTP sebagai warga Mataram.
Jumlah pemilih dari Bima Dompu Sumbawa ini tak sedikit, bahkan jumlahnya bisa mencapai lebih dari 20 persen penduduk asli Mataram.
Itu sebabnya keberadaan mereka menjadi potensi kemenangan bagi Calon Kepala Daerah yang akan memperebutkan kursi Walikota dan Wakil Walikota Mataram. Tak heran jika, baik Paslon nomor urut 1 (AQUR) dan nomor urut 2 (HARUM) berebut suara para pendatang ini.
Dan AQUR lebih berpeluang memenangkan suara pendatang ini karena menggaungkan jargon perubahan untuk Kota Mataram, yang faktanya lebih membawa simpati bagi beberapa kelompok masyarakat pendatang.
Tak terkecuali warga Bima Dompu Sumbawa yang berdomisili di Mataram, mereka sangat ingin mencari pemimpin yang mampu membawa perubahan lima tahun dijawab oleh AQUR. Bukan perubahan lambat, tapi perubahan yang maju melesat.
Bak gayung bersambut, AQUR dalam setiap kampanyenya memang menawarkan perubahan untuk Kota Mataram. Karena sejak puluhan tahun yang lalu, kepemimpinan di Kota Mataram masih didominasi oleh kelompok yang sama. Perlu adanya pergantian kepemimpinan sehingga keadilan pelayanan merapa untuk semua kelompok.
Hal ini kemudian membuat warga Bima Dompu Sumbawa yang berdomisili di Mataram lebih menjatuhkan pilihan kepada AQUR.
Dan Kamis (15/11) kemarin, AQUR diundang untuk bersilaturahmi dengan warga Bima Dompu Sumbawa yang berdomisili di Mataram, sekaligus guna menyampaikan dukungan kepada AQUR.
Bertempat di Café Mamika, Kompleks GOR Bututangkis, H Muzihir wakil ketua DPRD NTB sekaligus Tim Kampanye AQUR disambut antusias oleh warga Mataram asal Bima, Dompu dan Samawa saat silaturahim yang dihadiri lebih dari 100 lebih warga.